Rabu, 16 Januari 2013

Forget it


Assalamualaikum, 

Suatu hari, seorang peminum arak menegur sesuatu kepada sayidina Umar r.a. Beliau dengan berlapang dada menerima teguran tersebut. Orang yang melihat keadaan tersebut berasa pelik. Lalu mereka bertanya: “Wahai Amirul Mukminin, kenapa kamu menerima teguran dia, sedangkan dia seorang peminum arak?” Saiyidina Umar r.a. menjawab; “Ya dia berdosa karena meminum arak, tetapi tegurannya kepadaku adalah benar."

Biasanya, manusia tidak suka kepada teguran karana dalam diri manusia itu ada sifat ego. Sedikit atau banyaknya ego itu bergantung bagaimana kita menerimanya. Namun, walau setinggi mana pun ego kita, kita perlu menerima teguran yang membawa kebaikan kepada kita.

Diriwayatkan Tamim al-Dari r.a. Bahawa Nabi s.a.w. bersabda : “Agama adalah nasehat.”Kami pun bertanya: “Untuk siapa wahai Rasulullah?” Jawab Baginda: “Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemerintah-pemerintah umat Islam dan orang Islam.” (Riwayat Muslim)


Saya sedang menerima teguran, teguran yang saya terima sebagai nasehat tepatnya. 
Hakikatnya, hati ini tidak suka menerima arahan. Ah kerasnya jiwa ini !!  
diri  ini tidak suka dipandang rendah. Diri ini penuh dengan ego.. 
Allah, jangan jadikan saya hamba yang lemah. Jangan jadikan saya orang yang menjaga hubungan dengan Mu namun menyakitkan hati orang sekeliling. Jangan biarkan hati ini mengeras. Jangan isikan hati ini dengan protes. Semua kelemahan yang mereka tahu dan nampak, saya mohon saya tak perlu memikulnya di akhirat nanti. Saya tahu, Kau memberi saya kelemahan ialah ujian buat saya, juga ujian buat orang sekeliling saya. Sayangnya, saya mengambil apa saja yang terjadi dalam hidup saya  ke dalam hati... beginilah saya..

Tidak semua hal mesti ikut sistem kita. Bukankah kita yang tak pernah ditegur kesalahan lebih berada di ambang bahaya? tidak ditegur bukan tiada kesalahan. tidak menegurpun bukan berarti dirimu betul. Seseorang yang menegur saya untuk membaiki saya. Thanks for that..
Memujuk diri sendiri... Jangan ikut emosi. Biarlah...

I am ikhlas to accept those correction. And i pray may u find and found the hikmah way. May we are all realise what we are doing. I tell what i feel, I speak what i think... I am just that i acknowledge what i feel. I cant say i am happy when i am hurt, but insyaAllah i will take those what happened as positive..

Wassalam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar