60 Anak Punk Digunduli Polisi Syariah Aceh, Jadi Sorotan Internasional
Banda Aceh - Sedikitnya 60 anak punk ditangkap polisi syariah di Nangroe Aceh Darussalam usai menonton konser. Mereka juga digunduli karena dianggap menodai citra Aceh. Kasus ini pun menjadi perhatian sejumlah media asing, mulai dari media Australia hingga Eropa dan Amerika.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (14/12/2011), penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (10/12) lalu di Banda Aceh. Sebanyak 59 pemuda laki-laki dan 5 pemudi ditangkap polisi syariah. Para pemuda digunduli dan para pemudi dipotong pendek rambutnya. Mereka kemudian disuruh untuk mandi di danau, lantas berganti pakaian dan salat.
"Kami khawatir jika penerapan hukum syariah Islam di provinsi ini akan ternoda oleh kegiatan mereka. Kami berharap, dengan mengirimkan mereka ke rehabilitasi, mereka akan segera bertobat," ujar Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal yang memerintahkan penangkapan tersebut.
Saat itu, ratusan penggemar punk dari berbagai daerah memang sengaja datang ke Banda Aceh untuk menghadiri konser yang diadakan untuk mengumpulkan uang bagi anak yatim. Namun, saat itu juga polisi menggerebek lokasi konser dan menangkap orang-orang yang berpenampilan punk dengan rambut mohawk, bertato dan bercelana jeans ketat dan penuh rantai. Usai ditangkap, mereka dibawa sebuah rumah rehabilitasi moral dan akan berada di sana selama 10 hari.
Menurut polisi, penangkapan ini memang dilakukan demi mencegah para pemuda dan pemudi ini dari perilaku 'menyimpang'.
"Mereka tidak pernah mandi, mereka tinggal di jalanan, tidak pernah melakukan salat. Kita harus memperbaiki mereka sehingga mereka bisa berperilaku benar dan sesuai moral. Mereka butuh perlakuan tegas untuk mengubah perilaku dan mental mereka," ujar Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan.
Tindakan polisi dan pemerintah Aceh ini mendapat kritikan dari aktivis setempat, Evi Narti Zain. Penangkapan ini dinilai tak beralasan dan melanggar HAM.
"Apa yang polisi lakukan benar-benar aneh. Menjadi seorang anak punk hanyalah gaya hidup. Orang seperti mereka ada di seluruh dunia dan mereka tidak melanggar aturan atau pun merugikan orang lain," katanya.
Adapun media asing yang memberitakan kasus ini, yakni New York Daily, The Telegraph, Washington Post, Daily Mail, Sydney Morning Herald, CBS News dan sebagainya. Mereka rata-rata menulis bahwa penangkapan dan penggundulan anak punk tersebut yang dinilai melanggar HAM.
***
wahh.. anak Punk lagi naek daun yahh.. hahaaa..
baca berita tadi gw punya beberapa tanggapan atau komentar atau apalah yah namanya.. yang pertama, gw tinggal di lingkungan yang bisa di bilang gampang banget ketemu anak punk model gini.. mereka emang terlihat nggak pernah mandi, tidur di jalan , nggak pernah sholat bahkan kadang annoying juga siyh.. karna beberapa kali sering gw liat mereka iseng sama orang yang lalu lalang di jalan.. bahkan gw sendiri pernah jadi korban.. karna pantat gw pernah di colek sama salah satu anak punk yang sering mangkal di jalan tempat gw nunggu angkot kalo berangkat kerja.. mau marahhhh?? tapi gimana.. mereka malah makin seneng kalo gw marahain, yang ada malah ngetawain gw dan more making fun on me.. husss..
baca berita tadi nggak salah juga , hukum syariat Aceh nangkep mereka trus ngebotakin yang cowo2nya dan yang cewe rambutnya dipendekin gitu.. trus disuruh mandi di danau dan di suruh sholat.. gw rasa nggak ada yang salah dengan hal itu.. dan masalah ngebotakin kepala nggak ada hubungannya sama Pelanggaran HAM.... helloooo ..!! bukannya di sekolah dari dulu kalo ada cowo rambut gondrong dipotong paksa yah.. atau kalo cewe roknya terlalu pendek di gunting gitu.. kenapa baru sekarang orang orang ngomongin masalah HAM di kasus yang kecil kaya gini.. mereka nggak lihat detail apa kalo anak anak punk itu rambutnya emang kudu harus di potong karna ketombenya udah tebal kaga pernah di kramasin tauuu...hahaaa.. boro2 keramas mandi aja mungkin bisa dibilang seminggu sekali..lagian apa sih HAM itu.. ?? kenapa harus ngomongin HAM itu masalah yang kecil.. it means : ini kaya masalah anak kecil nggak mau disuruh mandi sama bokapnya jadi mesti dipaksa.. dan paksaan itu dateng dari pihak yang bener.. karna Aceh itu udah menetapkan aturan SYARIAH... dan apapun yang bisa mencoreng hukum syariah mereka memang patut untuk ditindak dan dibenarkan.. gw sangat mendukung langkah tegas polisi Syariah Aceh.. masih banyak kasus HAM yang lebih penting dari pada anak2 punk ini.. sudah bagus dan sangat positif..
Baca Berita ke dua :
hahaaa... keren juga yang berarti anak2 punk di Rusia ini lebih maju dari pada yang di Indonesia.. buktinya mereka tau anak2 punk di Aceh di bina dan digunduli.. itu artinya mereka baca koran, nonton tv dan browsing internet.. saluuut sama solidaritasnnya.. sampe kebelahan dunia yang antah berantah jauhnya..
Baca Berita ke tiga :
Hemmm.. Rancid dalam twitternya : "We hate what's going on with our punk brothers and sisters in Indonesia. Rancid's got your back!"
hey man.. our youth nation dont need look like you guys.. they need to be clean and neat to get a job.. we know ur sympathy but we think this is not necessary.. rather be you came to indonesia, make a free concert for your brother and sister here..
