Sabtu, 02 Februari 2013

Melting Down


Saya sedang ‘meleleh’. apakah itu ? hehee... well, itu sama artinya dengan ketika kamu lagi suka banget sama seseorang. ‘meleleh’ alias melting down kalo dalam bahasa kerennya..  dan saya sedang berada pada posisi dimana saya sangat melting down…hehee

as you know.. saya seorang yang melankolic, dengan sangat gamblang saya pengen bilang pada dunia, ini lho orangnya.. yang saya suka banget.. saya pengen nge-wall ‘sayaaaaannnggg….aku kangen banget’ atau gini "kamu ganteng banget sihh hari ini" hahaaa.. mendekati alay.. tapi masalahnya saya bukan tipe orang yang begitu sih.. yang bisa kekanak-kanakan, lugas dan spontan update status yang bikin semua orang tau yang saya rasakan.. saya itu "pemalu" jadi yang bisa saya share ya cuma lewat blog ini.. mudah mudahan sih orangnya baca.. hahahaa..

Well... i found one interesting arthicel at detikfood, here it is :


Jakarta - Kelompok Arab-Amerika menentang penayangan iklan Coca Cola terbaru di Amerika. Penyebabnya, mereka merasa dilecehkan dan tak terima dengan materi iklan. Dalam iklan tersebut, ditampilkan adanya kompetisi untuk mendapatkan Coca Cola di sebuah padang pasir.

Yang disesalkan kelompok ini adalah figur yang ditampilkan, yaitu para pria Arab, para koboi, wanita penari Las Vegas, juga pengendara motor a la film Mad Max. Mereka sama-sama berada di padang pasir tandus, dan sedang berlomba untuk mendapatkan Coca Cola dingin yang menyegarkan. Namun adanya perbedaan tunggangan, yang menampilkan orang Arab dengan unta, membuat beberapa pihak tak terima. Apalagi selama ini, negara Arab sering dicitrakan dengan cap khusus. "Mengapa Arab selalu ditampilkan dalam figur raja minyak, alim ulama, teroris, ataupun penari perut?" kata Warren David, ketua American-Arab Anti-Discrimination Committee atau ADC. 

Opini tersebut diperkuat lagi oleh Imam Ali Siddiqui, ketua Muslim Institute for Interfaith Studies. "Iklan soda ini rasis, menggambarkan orang Arab yang terbelakang sambil membawa unta, dan mereka tidak punya kesempatan untuk jadi yang paling unggul di dunia," ungkapnya dalam surat elektronik pada media Daily Mail. 

"Apa pesan yang dikirimkan dari sini? Jelas jika Arab memiliki standar berbeda jika dibandingkan dengan karakter lainnya dalam iklan ini," kata Abed Ayoub yang menangani bidang hukum dan kebijakan ADC, seperti dimuat Daily Mail (31/01/2013). Ronald Goodstein dari McDonough School of Business at Georgetown University juga menyayangkan iklan ini, yang dianggapnya menyinggung masyarakat Arab. 

Namun hal tersebut dibantah pihak Coca Cola. Melalui juru bicaranya Lauren Thompson, iklan ini menyatakan jika Coca Cola merupakan produk yang dinikmati orang dari beragam latar belakang. Adanya kompetisi untuk mendapatkan Coca Cola dingin tersebut merepresentasikan optimisme dan semangat untuk mewujudkan suatu tujuan. Diperkirakan, iklan ini ditonton lebih dari 100 juta orang di Amerika. Dalam akhir iklan ini, penonton bisa melakukan voting untuk menentukan siapa akhirnya yang bisa mendapatkan Coca Cola dan mengalahkan pesaingnya.

I just want to leave a comment about this, esspecially as the one that learn advertising as major study. when people ask "Why Arabs are always shown in the figure of the king of oil, religious leaders, terrorists, or the belly dancer?" the answer is all media is allowing it, even it makes the image that was long ago .. West always justify the assumption that Islam never produce valuable things in terms of philosophy, science and learning. and finally all the people think like that, including me. if the problem is racist or not in the advertisement , I think yes .. something called racist if it's exposed and lead public opinion on a particular group. should be in the advertising used the same vehicle, so no one was discriminated. Because its strange when camel compared with horses or bus... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar